Informasi › Berita
-
Harga Pangan Melonjak Jelang Galungan, Masyarakat Badung Berpenghasilan Rendah Makin Tertekan
Admin Web Badung
Rabu, 16 April 2025 10:27 WITA | 168 kali dibaca
Foto : Harga Pangan Melonjak Jelang Galungan, Masyarakat Badung Berpenghasilan Rendah Makin Tertekan Menjelang perayaan Hari Raya Galungan, momen suci yang penuh makna bagi umat Hindu di Bali, masyarakat kembali dihadapkan pada kenyataan pahit, lonjakan harga kebutuhan pokok dan perlengkapan upakara (upacara) yang kian memberatkan, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Dalam sepekan ini, peningkatan tajam permintaan menjelang hari raya menyebabkan harga-harga di pasar melonjak signifikan. Contohnya daging babi yang biasanya dibanderol sekitar Rp 100.000 per kilogram, kini dijual dengan harga Rp 110.000 hingga Rp 120.000. Daging ayam bahkan mengalami lonjakan drastis dari Rp 25.000 menjadi Rp 40.000 – Rp 50.000 per kilogram.
Tak hanya itu, bahan pokok lain seperti cabai, bawang merah serta keperluan upakara seperti, janur (daun kelapa) dan buah-buahan pun mengalami kenaikan.
Di Pasar Sempidi, salah satu pedagang, Si Luh Rai Nurani, menyuarakan keresahan yang dirasakan banyak warga akan fenomena kenaikan harga yang terjadi menjelang hari raya.
“Sebelum Galungan, harga janur (daun kelapa) masih Rp 50.000 sekarang sudah Rp 60.000 per ikat. Buah jeruk pun naik dari Rp 10.000 jadi Rp 12.000 per kilogram, begitu juga dengan buah dan bahan upacara lainnya. Kami berharap pemerintah hadir dan membantu kami yang makin terhimpit," ungkapnya, Selasa (15/4) pagi.
Kondisi ini memaksa beberapa keluarga yang berpenghasilan rendah khususnya umat Hindu untuk mengambil keputusan sulit, melanjutkan tradisi sepenuhnya atau menyesuaikan diri dengan keterbatasan ekonomi. Tak sedikit yang mulai mengurangi jumlah belanja atau mencari alternatif bahan upakara yang lebih terjangkau agar tetap merayakan Galungan dengan penuh hormat namun bijak secara finansial.
Hari Raya Galungan sejatinya adalah momen untuk mendekatkan diri pada yang suci, merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan) serta berbagi suka cita bersama keluarga. Namun, saat tradisi harus berhadapan dengan tekanan ekonomi, dibutuhkan langkah konkret dari pemerintah. Stabilitas harga hingga bantuan langsung bagi masyarakat kecil menjadi solusi mendesak yang harus segera diwujudkan, agar tradisi luhur ini tetap hidup dan membawa ketenangan bukan beban.
Bagikan
Berita Terkini

Kwarcab Badung Resmi Tutup Karya Bakti Pramuka Har...
- 8 jam yang lalu
.jpeg)
Wabup Bagus Alit Sucipta Hadiri Rakerda PDPM Kabup...
- 11 jam yang lalu
.jpeg)
Bupati Adi Arnawa Apresiasi Kreativitas Yowana dal...
- 11 jam yang lalu

Sabha Yowana Dharma Sidhi Mangu Yowana Gelar Lomba...
- 2 hari yang lalu
.jpeg)
Wabup Bagus Alit Sucipta Serahkan Penghargaan Tert...
- 3 hari yang lalu
Pengumuman
-
Pengumuman Penetapan Lulus Administrasi Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar Dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Senin, 11 Desember 2023 09:11 WITA -
Pengumuman Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
Persyaratan Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
PERUBAHAN JADWAL SELEKSI PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2023
Senin, 2 Oktober 2023 12:15 WITA