Di Kampung Turis itu, Gde Agung menyapa para warga dan wisatawan. Kuta dan Legian dipenuhi berbagai pentas hiburan, mulai dari musik, tarian hingga pesta kembang api. Para wisatawan domestik dan mancanegara berbaur bersama penduduk asli. Bupati sempat menanyakan apakah mereka menikmati malam pergantian tahun dengan aman dan nyaman? Seorang wisatawan asal Bulgaria, Ivan Cska (37) yang datang bersama istri dan tiga orang anaknya mengaku menikmati suasana ramai penyambutan tahun baru dengan rasa aman dan nyaman. “Inilah yang saya harapkan, semua orang yang merayakan tahun baru di Badung bisa merasa aman dan nyaman. Kondusifitas penting kita pelihara bersama,” kata Bupati yang bergerak dari rumah jabatannya dan mulai meninjau lokasi sejak pukul 20.00 Wita itu.

Pria yang juga Penglingsir Puri Mengwi ini menggunakan seragam dinas, dan mencoba memarkirkan mobil dinas Land Cruisernya di Kantor Lurah Kuta, pukul 20.30 Wita. Setelah keluar mobil, Gde Agung langsung disambut warga yang sudah memadati kawasan Kuta. Dalam perjalanan pantauannya, di tengah hiruk pikuk para pejalan kaki lainnya, ajudan dan para pengawal terlihat mempersiapkan atau membuka jalan bagi Bupati. Namun beberapa kali Gde Agung berkata, “biarkan saja, biarkan natural, kita membaur,” ujarnya penuh wibawa. Kesahajaan inilah yang merekatkan masyarakat Badung dengan Sang Bupati.

Sejak Gde Agung menjabat sebagai Bupati Badung tahun 2006 lalu, tak pernah sekalipun ia melewatkan malam tahun baru tanpa membaur dengan masyarakatnya. Ini artinya, tujuh pergantian tahun ia rayakan bersama. Cuaca kurang bersahabat tahun ini tak mengurangi semangat penghuni kabupaten terkaya di Bali ini merayakan malam pergantian tahun bersama Bupati.

Sementara Irjen Pol Arif Wachyunadi menyatakan kegembiraannya, bahwa himbauan untuk tidak menggunakan petasan dalam perayaan tahun baru telah berhasil diindahkan masyarakat. “Masyarakat sendiri telah berhasil menjaga keamanan dan kenyamanan dalam perayaan tahun baru ini dengan tidak menggunakan petasan dan melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu kondusifitas. Inilah yang kita harapkan bersama,” ungkap Arif yang baru dilantik 26 Desember lalu.       

Puncak perayaan detik-detik pergantian tahun 2012-2013 berpusat di Monumen Ground Zero, Legian, Kuta. Rombongan Bupati Gde Agung dan Kapolda Bali Arif bersama masyarakat membunyikan terompet di detik pertama tahun 2013. Hadir pula putra Kuta, Wayan Puspa Negara, yang notabene Ketua Badan Legislasi DPRD Kabupaten Badung. Dan riuh itu meledak bersama keriangan setiap orang yang mulai saling mengucapkan selamat tahun baru. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Badung, saya mengucapkan selamat tahun baru 2013 kepada segenap masyarakat Badung. Semoga malam ini dapat kita jadikan momen resolusi agar apapun yang kita lakukan di tahun 2013 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Bupati.