Dalam penguatan manusia di Badung terkait jati diri manusia Indonesia seutuhnya di Kabupaten Badung, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Badung melaksanakan Pemantapan Wawasan Kebangsaan bagi siswa siswi tingkat SMP se-Kabupaten Badung. Acara dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Badung dalam hal ini diwakili Kabid. Ketut Arnaya di ruang pertemuan Kantor Inspektorat Kabupaten Badung, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung “Mangupraja Mandala”, Rabu (18/7). Kegiatan tersebut diikuti 100 orang peserta, dengan narasumber dari Kementerian Agama, Kesbangpolinmas Provinsi Bali dan dari Dandim 1611 Badung.

      Ketua Panitia I Made Agus Sucipta. SH dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan dari kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan di Kabupaten Badung  untuk memperoleh atau meningkatkan pemahaman tentang wawasan kebangsaan bagi siswa-siswi di Kabupaten Badung. Untuk menguatkan jati diri dan memberikan arah dan tujuan dalam pemahaman kebangsaan kita yaitu NKRI.

      Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kabid. Ideologi dan Wasbang pada Kesbang dan Politik Kabupaten Badung I Made Arnaya.S.Sos  mengatakan, untuk berbuat, mempersembahkan dan mendharmabaktikan karya terbaik bagi NKRI yang bersatu, berdaulat untuk mewujudkan cita-cita proklamasi yaitu Indonesia yang adil, makmur sejahtera dan sejahtera dan cerdas dalam bingkai kebangsaan yakni pancasila dan UUD 45 yang Bhineka Tunggal Ika. Dalam kerangka ini upaya gagasan pembentukan karakter Bangsa yaitu kekeluargaan dan gotong royong yang berwawasan kebangsaan yang diikuti dengan perkembangan teknologi dan informasi mengharuskan lahirnya inovasi-inovasi baru bagi penguatan demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

     Diera globalisasi ini dengan kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial yang begitu besar seakan membombandir budaya lokal. Hal ini tentu menjadi keprihatinan pemerintah dan kalangan masyarakat di Kabupaten Badung, Bali bahkan Indonesia. Lunturnya kesatuan dan persatuan nasional yang mengarah pada disharmoni sosial yang diikuti konflik horizontal dan disharmonisasi vertical serta konflik yang berlatar belakang ras, etnis suku dan agama. Ini disebabkan oleh melemahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya wawasan kebangsaan.

      Lebih lanjut Arnaya menambahkan, pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan terhadap anak bangsa melalui para anak didik dapat menjadi penerus awal untuk kesatuan bangsa NKRI yang kita cintai. Untuk memperkokoh ketahanan nasional dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita semua harus berusaha untuk tetap menciptakan iklim yang kondusif dengan rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh termasuk di kabupaten Badung. “Mengingat Badung yang menjadi tujuan pariwisata utama di Indonesia serta  dengan keberagaman yang multikultur dan multi etnis hendaknya ini dapat terjaga menjadi satu Bangsa satu Nusa dan satu Bahasa yaitu Indonesia,” ujarnya.

     Melalui pemantapan wawasan kebangsaan bagi siswa-siswi SMP di Kabupaten Badung diingatkan kembali bahwa betapa pentingnya memantapkan wawasan kebangsaan yang merupakan penghayatan tentang jati diri Bangsa Indonesia yang mengacu pada 4 konsensus dasar dalam mendirikan Negara Indonesia yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan itu ditegaskan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Caption :

Badan Kesbangpol Kabupaten Badung menggelar Pemantapan Wawasan Kebangsaan bagi siswa siswi tingkat SMP se-Kabupaten Badung di ruang pertemuan Kantor Inspektorat Kabupaten Badung, Puspem Badung, Rabu (18/7).