Seperti kegiatan safari pendidikan yang telah menjadi agenda tahunan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kab Badung. Safari pendidikan menjadi ajang penyampaian aspirasi, masukan maupun kritik yang sifatnya membangun dunia pendidikan. Safari pendidikan tahun 2013 telah dilaksanakan dimasing-masing kecamatan di Badung, dan Sabtu (20/4) lalu digelar safari pendidikan kecamatan Kuta dan Kuta Selatan yang dipusatkan di Wantilan Desa Adat Pecatu. Safari pendidikan ini diikuti ribuan guru yang tergabung dalam PGRI Kuta dan PGRI Kuta Selatan serta dihadiri Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta bersama Wakil Ketua DPRD Badung I Ketut Suiasa beserta pejabat terkait.

Wabup Sudikerta menyampaikan aspirasi dan dukungan atas pelaksanaan safari pendidikan ini. Apa yang menjadi masukan dari para guru akan senantiasa diakomodir, sehingga tiga elemen pendidikan yakni anak didik, guru sebagai pendidik dan sarana-prasarana pendidikan dapat terpenuhi. Sudikerta mengatakan, terkit nafkah para guru akan diupayakan untuk ditingkatkan. “Insentif guru akan kami tingkatkan, begitu pula penghasilan guru swasta akan menjadi perhatian,” terangnya. Untuk mendukung kegiatan tersebut Wabup. Sudikerta menyerahkan bantuan sebesar Rp. 15 juta untuk PGRI Badung yang diterima Ketua PGRI Badung I Ketut Kertha, masing-masing Rp. 10 untuk PGRI Kuta dan Kuta Selatan.

Ketua PGRI Kuta Selatan I Made Korna bersama Ketua PGRI Kecamatan Kuta I Nyoman Kertu melaporkan, bahwa jumlah guru di Kuta Selatan baik negeri maupun swasta berjumlah 1.507 orang dengan jumlah sekolah sebanyak 115 sekolah dari TK hingga SMA/SMK baik negeri maupun swasta. Sementara guru di Kecamatan Kuta sebantak 896 orang. Hal-hal prinsip yang disampaikan dalam safari pendidikan tersebut meliputi masalah kekurangan guru SD, peningkatan insentif hingga masalah sarana dan prasarana khususnya pada sekolah swasta perlu mendapat perhatian pemerintah daerah.