Menjelang berakhir masa jabatannya, Agustus mendatang, Bupati Badung, A.A. Gde Agung menggelar tatap muka dengan warga Kuta, Rabu (22/7) lalu.
Acara yang digelar di wantilan LPD Desa Adat Kuta ini juga dihadiri jajaran SKPD dan juga para tokoh masyarakat Kuta.
Dalam pemaparannya, Bupati menanamkan kepada masyarakat agar senantiasa mengedepankan budaya santun yang memang dirintisnya sejak dulu dia 'ngayah' di Badung. Budaya santun yang dimaksudkan Penglingsir Puri Ageng Mengwi ini adalah budaya menghargai, menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi keberhasilan atau prestasi yang diraih.

     Oleh karenanya dengan mengedepankan budaya santun inilah, dia meminta ke camat kuta agar bisa bertatap muka dengan warga kuta. Karena Bupatu menggangap dirinya adalah milik warga kuta demikian juga warga kuta adalah merupakan bagian dari miliknya selama poemimpin di badung.

     Dipaparkannya pula, dulu saat mulai ngayah di Badung dirinya juga telah medharma swaka atau mengadakan simakrama bersama masyarakat kuta. Serta sudah didukung sehingga bisa melaksanakan tugas memimpin badung selama dua periode yaitu dari tahun 2005-2010 dan 2010- 2015 Agustus mendatang. Dukungan masyarakat ini menurutnya sangat bermanfaat bagi dirinya selaku bupati maupun kekuarganya serta Puri Ageng Mengwi yang memang sejak dulu selalu bersama krama badung. Karena kini sudah selesai tugasnya ngayah dia juga kembali bertemu warga kuta untuk mohon pamit serta sekaligus melaksana budaya santun menyampaikan terimakasih ke krama di kuta. Karena sejak dulu dia senantiasa menanamkan budaya santun di tengah masyarakat. Dengan membangun budaya berterimakasih, budaya saling menghargai, dan memberikan apresiasi atas setiap buah prestasi dan keberhasilan. Dia mengaku sangat senang karena selama dua periode memimpin badung sudah banyak pembangunan dan prestasi yang dicapai badung.

     Namun tentunya juga masih ada harapan dan keinginan masyarakat yang belum bisa dipenuhi karenananya dalam kesempatan tersebut dia meminta maaf. Apa yang belum terwujud ini diharapkanya tidak dibebankan kepada para pejabat bawahannya, karena menurtunya hal itu karena kekurangan dirinya dan juga karena terbatas akan waktu dan aturan. Salah satunya adalah penataan tukas mati yang diharapakknay bisa ke depan kembali bisa dilanjutkan oleh yang menggantikanya.

     Menyampaikan puji syukur saya diberikan amanah oleh beliau untuk membangun di badung. "Sekali lagi saya menyampaikan terimakasih ke masyarakat Kuta atas dukungan dan kebersamaan selama ini sehingga bisa melaksnakan pembangunan dengan tenang dan nyaman. Dari lubuk hati paling dalam dengan penuh kerendaahan hati saya juga memohon maaf apabila ada yang kurang berkenanan selama memimpin di badung dan jika ada harapan masyarakat yang belum bisa tercapai karena keterbatasan waktu," paparnya.Kehadiran Bupati badung disertai Nyonya ini mendapat sambutan hangat dari warga Kuta. Bahkan warga selain menyampaikan ucapan selamat juga antre untuk bisa berfoto bersama Bupati. Suasana keakraban dan hangat pun terlihat dalam tatap muka iniSalah seorang Tokoh Kuta, IGN Anom Gumanti yang ditunjuk mewakili masyarakat Kuta dalam tatap muka ini menyampaikan terimakasih ata berbabagai pembangunan yang telah dilaksanakan untuk Kuta selama dua kali memimpin Badung. Dia juga berharap jika selama ini ada perbedaan pendapat ataupun selisih pandangan dia berhaap hal itu bisa dianggap sebagai vitamin dalam memotivasi pembangunan yang ada. Karena hal ini juga sebagai wujud dari alam demokrasi yang bertujuan mendukung pemerintah dalam membangun Kuta dan Badung ke arah yang lebih baik lagi. Dia juga berharap apa yang telah ditanamkan Bupati Badung ini ke depan bisa terus berjalan sesuai yang diharapkan sehingga Kuta dan Badung secara umum semakin maju.