Informasi › Berita
  • Komunitas Dadakan Berkolaborasi dengan Kelurahan Kapal Gelar “Bisik Basa Basi: Risau” Ajak Masyarakat Peduli Kawasan Hijau Lewat Pertunjukkan Seni

    Admin Web Badung

    Senin, 8 Desember 2025 08:44 WITA | 74 kali dibaca

    Komunitas Dadakan Berkolaborasi dengan Kelurahan Kapal Gelar “Bisik Basa Basi: Risau” Ajak Masyarakat Peduli Kawasan Hijau Lewat Pertunjukkan Seni
    Foto : Komunitas Dadakan Berkolaborasi Dengan Kelurahan Kapal Gelar “bisik Basa Basi: Risau” Ajak Masyarakat Peduli Kawasan Hijau Lewat Pertunjukkan Seni

    Komunitas Dadakan (Kodak) berkolaborasi dengan Kelurahan Kapal, Mengwi, menggelar kegiatan bertajuk “Bisik Basa Basi: Risau” sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk kembali peduli terhadap keberlanjutan kawasan hijau yang kini semakin terancam alih fungsi menjadi permukiman.

     

    Kegiatan tersebut berlangsung di Abian Carik Coffee & Agrotourism, Kapal, Mengwi, pada Sabtu (6/12/2025) sore. Acara dikemas bernuansa budaya tempo dulu dan diisi dengan beragam pertunjukan seni, mulai dari wayang, teater kontemporer oleh Sanggar Seni Pancar Langit, art installation, kocokan sad ripu, lukisan pasar'an, hingga pasar tradisional oleh pelaku UMKM lokal di Desa Kapal.

     

    Ketua Pelaksana acara, Dwi Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa konsep kegiatan ini sengaja dirancang untuk membawa nuansa kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya Bali, di masa lampau. Dengan pendekatan tersebut, masyarakat diharapkan dapat merasakan kembali nilai-nilai tradisi yang erat dengan alam.

     

    “Kami ingin memberikan pengalaman kepada masyarakat tentang bagaimana kehidupan terdahulu berlangsung. Melalui pertunjukan seni dan pasar tradisional ini, kita ingin menghadirkan memori tentang bagaimana ruang sosial dan ruang hijau memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat,” jelasnya.

     

    Dwi Agung menambahkan, penyelenggaraan acara di wilayah Desa Kapal bukan tanpa alasan. Menurutnya, kawasan hijau di sekitar Abian Carik kini mulai terancam karena praktik jual beli lahan yang semakin mudah dan tidak terkendali.

     

    “Kita melihat ada lahan di tengah persawahan yang sudah dipatok. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait kebijakan tata ruang dan keberpihakan pada lingkungan. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengetuk kesadaran bersama dan menghadirkan perspektif kritis melalui seniman serta aktivis yang konsisten menyuarakan isu ini,” ujarnya.

     

    Sementara, Lurah Kapal, I Nyoman Adi Setiawan, S.STP., M.AP., memberikan apresiasi atas inisiatif komunitas dan pelaku usaha lokal yang menyelenggarakan kegiatan tersebut.

     

    “Kami sangat mendukung kegiatan ini karena menjadi ruang refleksi bagi masyarakat terkait kondisi lingkungan di Bali, termasuk di Kelurahan Kapal sendiri. Alih fungsi lahan semakin marak, investor maupun pemilik usaha mulai mengabaikan fungsi asli lahan, dan dampaknya mulai terlihat melalui bencana yang terjadi belakangan ini,” ungkapnya.

     

    Menurutnya, menjaga kelestarian alam Bali bukan hanya tugas pemerintah, namun memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas, pelaku seni, hingga sektor ekonomi lokal.

     

    “Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi pengingat bersama bahwa penataan ruang dan pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” tutup Adi Setiawan.


    Bagikan

TENTANG

Pemerintah Kabupaten Badung

Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, Indonesia.

Alamat
Jl. Raya Sempidi, Mangupura, Badung, Bali.

Media Sosial

KONTAK KAMI

  • Jl. Raya Sempidi, Mangupura, Badung, Bali.

  • 0361 419888

  • diskominfo@badungkab.go.id

  • www.badungkab.go.id

FACEBOOK