Badung Latih Pengerajin Ukiran Kayu dan Jajan

Informasi › Berita

Badung Latih Pengerajin Ukiran Kayu dan Jajan

Admin

Kamis, 12 September 2013 08:57 WITA

Foto : Badung Latih Pengerajin Ukiran Kayu Dan Jajan

Dalam sambutannya Karpiana menekankan bahwa pengembangan ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil dan menengah telah menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Badung tahun 2013 dengan tema perkuatan sinergitas pengelolaan potensi ekonomi dan lingkungan hidup untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat serta daya saing daerah. Pelatihan bagi pengerajin ukiran kayu dan jajan ini sangat sejalan dengan misi Diskop UKM Perindag Badung dalam meningkatkan perekonomian yang berbasis kerakyatan ditunjang oleh iklim kemitraan dengan sektor unggulan yakni sektor pariwisata budaya sebagai penggerak, sektor pertanian dalam arti luas serta sektor industri kecil dan kerajinan sebagai sektor penunjang. “Kabupaten Badung tidak memiliki kawasan industri, sehingga yang kami kembangkan adalah industri kecil rumah tangga yang tersebar diseluruh Kecamatan di Badung,” jelasnya.

Dibagian lain Karpiana mengatakan, Pemkab Badung selalu mendorong tumbuhkembangnya sektor industri kecil di Kabupaten Badung baik kerajinan pengolahan maupun hasil-hasil pertanian dalam arti luas, termasuk sub sektor industri kreatif lainnya. Karena nilai tambah yang didapat dari sektor industri ini akan mampu membantu pemerintah meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja serta mengurangi kemiskinan. “Suatu daerah yang industri kecilnya maju, dimana penduduknya mampu meningkatkan produktifitas, mempunyai nilai tambah, berarti daerah tersebut mempunyai pendapatan perkapita yang relatif lebih bagus dari daerah lainnya,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Panitia yang diwakili A.A. Logis Supadmi melaporkan, pelatihan industri kecil dan kerajinan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam proses produksi agar nantinya mampu mengembangkan dilingkungan wilayahnya dan dapat menopang kesejahteraan keluarga. Pelatihan akan berlangsung selama 10 hari diikuti masing-masing 20 peserta baik pengerajin ukiran kayu maupun pengerajin jajan.
Bagikan