Informasi › Berita
  • Pemkab Badung Gelar Pecaruan Karipubaya Menawa Gempang di Desa Pelaga

    Admin

    Minggu, 23 Desember 2018 23:51 WITA | 1089 kali dibaca

    Pemkab Badung Gelar Pecaruan Karipubaya Menawa Gempang di Desa Pelaga
    Foto : Pemkab Badung Gelar Pecaruan Karipubaya Menawa Gempang Di Desa Pelaga

    Pemerintah Kabupaten Badung menggelar pecaruan Karipubaya Menawa Gempang di Desa Pelaga, tepatnya di Jembatan Tukad Bangkung, Jumat (21/12). Pecaruan ini dilaksanakan dilatarbelakangi telah terjadinya peristiwa aneh dan ulah pati sepanjang tahun 2018 ini. Upacara tersebut dihadiri Bupati Badung diwakili Kadis Kebudayaan Ida Bagus Anom Bhasma. Turut hadir SKPD Kabupaten Badung, Camat Petang Ida Bagus Nata Manuaba, Penjabat Perbekel Desa Pelaga I Dewa Widana, Bendesa Adat se-Kecamatan Petang dan tokoh Masyakat setempat.
          Karya Karipubaya Mecaru Nawa Gempang ini dipuput Ida Peranda Istri Agung Gria Agung Abiansemal, bertujuan untuk membersihkan jagat dari adanya korban bunuh diri (ulah pati) seperti gantung diri dan melompat dari jembatan hingga menyebabkan meninggal dunia di Jembatan Tukad Bangkung.
         Kadis Kebudayaan IB Anom Bhasma mengatakan, berdasarkan sastra yang terdapat dalam pustaka tutur lebur sangsya menuturkan, bila ada curi seperti kelapa kembar, jambe kembar, pisang yang buahnya muncul pada batangnya serta kepanca bhaya yang bisa disebut panas keras, umah kerubuhan taru (rumah ditimpa pohon), kejadian tersebut disebut karipubhaya. "Kalau ada lulut di pekarangan disebut kalulut bhaya, kalau ada darah di pekarangan tanpa sebab disebut karaja bhaya. Kalau ada anak nyuduk raga lan kari maurip disebut raga bhaya, kalau ada masyarakat meninggal akibat gantung diri dan bunuh diri menceburkan diri ke jurang, kejadian itu semua dapat dikatakan kadurmanggalan, jagat katemahan, durbhiksa ikang bhuwana dan patut kapelepeh dengan caru menawa gempang," jelasnya. 
          Terutama kejadian salah pati patut dilakukan pecaruan menawa gempang. Carunya tersebut disebut caru mawisesa, pengenteb ngicalang supaya bebhutan sirna kembali ketempatnya dan tidak mengganggu di jagate. Pecaruan menawa gempang medasar caru panca sata, ayam lima dan itik putih. "Diharapkan melalui pecaruan ini yang mengganggu yang muncul dari alam sana agar kembali ke asalnya dan berbagai penyakit, durmanggala dan durbikasa semuanya akan sirna," tambahnya.

     

    Caption :

    Kadis Kebudayaan Ida Bagus Anom Bhasma menghadiri pecaruan Karipubaya Menawa Gempang di Desa Pelaga, tepatnya di Jembatan Tukad Bangkung, Jumat (21/12).


    Bagikan
Sarana
  
Moda Suara
  
Perbesar Teks
  
Perkecil Teks
  
Skala Abu - Abu
  
Kontras Tinggi
  
Latar Gelap
  
Latar Terang
  
Tulisan Dapat Dibaca
  
Garis Bawahi Tautan
  
Rata Tulisan
  
Atur Ulang