Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdangangan Kabupaten Badung I Ketut Karpiana dalam sambutannya menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Badung mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan-pembinaan, memlihara iklim industri yang kondusif, sehingga mampu menumbuhkan kondisi yang mendorong tumbuh kembangnya sektor industri kecil di Kabupaten Badung, baik kerajinan pengolahan maupun hasil-hasil pertanian dalam arti luas dan sub. sektor industri lainnya. Masyarakat Kabupaten Badung relatif sedikit mampu sebagai wirausaha di sektor industri, untuk itu Pemerintah selalu mendorong agar tumbuh kembangnya kelompok-kelompok industri sesuai potensi masing-masing. Nilai tambah yang didapat dari sektor industri ini akan mampu membantu Pemerintah meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja serta mengurangi kemiskinan.

Lebih lanjut Karpiana menyampaikan, Industri yang dikembangkan meliputi; industri kerajinan rumah tangga pembuatan pande besi, ukiran kayu dan ukir pasir melela sehingga bahan baku dapat diubah menjadi produk yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Sektor ini pada saat krisis mampu bertahan sebagai katup pengaman dalam perekonomian sehingga menjadi kewajiban Pemerintah untuk meningkatkan SDM, permodalan dan memperluas pangsa pasar. Dalam era globalisasi pengrajin dituntut mampu mengakses kemajuan teknologi informasi, memiliki kemampuan bersaing dan pegrajin tidak boleh hanya mengandalkan product oriented  semata tapi harus mengacu pada orientasi pasar (market oriented).

Sementara itu Ketua Panitia Kabid. Perindustrian Kabupaten Badung I Wayan Sulandra melaporkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan di bidang pembuatan ukiran kayu, pasir melela dan pande besi agar nantinya mampu mengembangkan di lingkungan wilayahnya dan dapat menopang kesejahteraan keluarga. Waktu pelatihan selama 20 hari yang dimulai pada tanggal 11 s/d 24 Juni 2013 dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang.