Dalam rangka penilaian Adipura tahun 2016, Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali Nusa Tenggara beserta Tim Pembina Adipura menyelenggarakan Sosialisasi dan pembinaan di Kabupaten Badung. Sosialisasi dan Pembinaan dihadiri Kepala Pengelolaan Ekoregion Bali Nusa Tenggara Drs. Rijalluzzaman beserta Tim Pembinaan Adipura tahun 2016 diterima Pj. Bupati Badung Nyoman Harry Yuda Saka didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika dan dihadiri para pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung serta seluruh komponen pendukung Adipura se-Kabupaten Badung bertempat di Ruang Kertha Gosana Pusat Pemerintahan Mangupraja Mandala, Rabu (3/2).

                Pj. Bupati Badung Nyoman Harry Yuda Saka dalam sambutannya menyampaikan, Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Joko Widodo dengan Nawa Cita, terus berupaya menyapa masyarakat dengan menghadirkan kembali Pemerintah di tengah masyarakat. Berbagai program unggulan telah dilakukan dengan menyentuh di berbagai bidang dean sektor. Demikian pula di bidang lingkungan, Pemerintah Pusat terus mendorong agar Pemerintah Daerah bersama segenap pemangku kepentingan menjadikan pembangunan lingkunagan hidup sebagai bagian pembangunan Nasional yang berkelanjutan. Terwujudnya program Indonesia bersih dan Indonesia sehat melalui berbagai pola yang amat menyentuh langsung kelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat saat ini terus didorong. Wujud komitmen kongkrit kebijakan pembangunan di sektor lingkungan hidup salah satunya melalui efektifitas pelaksanaan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah melalui program Adipura Revitalisasi.

                Lebih lanjut Yuda Saka menyampaikan, seiring dengan trend pariwisata dunia yang berkelanjutan dengan mengusung tema green Tourism, maka bagi Kabupaten Badung amat serius menyikapi program Adipura Revitalisasi Pemerintah Pusat yang dikoordinir oleh Kementrian lingkungan hidup dan kehutanan Republik Indonesia. Dengan Asistensi oleh Tim Pembina Adipura tahun 2016, kita akan berupaya maksimal melakukan pembenahan terhadap tata kelola dan daya dukung lingkungan yang saat ini kualitasnya terus mengalami degradasi. Keberpihakan kita bersama terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan bukannnya tanpa alasan, selain tanggung jawab moral atau Legacy atau warisan terhadap generasi mendatang, eksistensi Kabupaten Badung sebagai destinasi pariwisata dunia yang sangat rentan dengan issu lingkungan, karena tanpa lingkungan yang bersih maka pariwisata Badung dan Bali sulit bersaing dengan kompetitor pariwisata dunia.

                Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung Putu Eka Marthawan mengatakan, Adipura tahun 2016 merupakan Adipura yang cukup berat karena indikatornya cukup banyak dan penekanannya di pengelolaan persampahan. Karena indikatornya berat, DKP Badung secara berkolaborasi terintegrasi dari seluruh komponen melaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Namun Kabupaten Badung saat ini amat siap sekali untuk menyongsong lomba Adipura tahun 2016. Kabupaten Badung memiliki strategi khusus untuk menangani Adipura ini dengan kekompakan dan secara bersama-sama menangani bukan hanya DKP dan BLH tetapi semua komponen SKPD dan semua komponen masyarakat yang terlibat, baik Pemerintah maupun swasta. Dengan strategi kekompakan ini diharapkan, Adipura dapat mendongkrak nilai pariwisata di mata Internasional yang saat ini sangat rentan dengan issu lingkungan, “ kata Eka Merthawan”.

                Sementara itu Kepala Pusat Pengelola Ekoregion Bali Nusa Tenggara Drs. Rijalluzzaman menyampaikan, kreteria penilaian Adipura kedepan lebih banyak penekanannya kepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2007 tentang pengelolaan sampah, dan Kabupaten Badung untuk kreteria kota teduh dan bersih sudah hampir terpenuhi, namun masalah TPA harus dicarikan solusi yang merupakan lapisan awal dan harus memenuhi nilai standar.